Menghadapi sunat bisa menjadi pengalaman yang menegangkan bagi seorang anak. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu mereka merasa lebih siap dan bahkan bersemangat. Salah satu teknik yang terbukti efektif adalah role play atau simulasi. Yuk kita simak, bagaimana melakukan role play ini untuk memastikan anak berani dan siap untuk sunat.
Mengapa Role Play?
Role play adalah teknik yang mengandalkan simulasi peran yang dapat membantu anak memahami situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Melalui role play, anak akan merasa lebih terlibat dan mengerti apa yang akan terjadi, serta mengurangi rasa takut akan yang tidak diketahui. Kegiatan ini juga memperkuat pemahaman mereka tentang sunat secara umum.
Langkah Awal: Persiapan Role Play
Sebelum memulai, penting untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang prosedur sunat. Ini termasuk durasi prosedur, apa yang dilakukan dokter, dan apa saja yang akan dirasakan anak. Setelah itu, kita bisa mulai mempersiapkan role play dengan langkah-langkah berikut:
- Ciptakan Skenario yang Sederhana: Buat skenario yang mudah dipahami anak. Ceritakan mulai dari kedatangan di klinik hingga proses pemulihan.
- Libatkan Beberapa Peran: Tentukan siapa saja yang akan terlibat dalam role play. Biasanya, minimal ada tiga peran: dokter, pasien (anak), dan orang tua. Jika memungkinkan, libatkan anggota keluarga lain untuk berperan.
- Gunakan Alat Bantu: Gunakan benda-benda yang sering ditemui di rumah sebagai alat bantu simulasi. Misalnya, sebuah termometer bisa dijadikan alat untuk “memeriksa” kondisi pasien, atau sebuah selimut dapat digunakan untuk “menutupi” area yang akan disunat sebagai cara untuk memberikan privasi.
Baca juga: Sunat di Rumah Sebagai Terobosan Sunat Modern
Pelaksanaan Role Play
Setelah persiapan selesai, saatnya untuk memulai role play. Ikuti skenario yang telah disusun dan pastikan semua pihak memainkan perannya dengan baik.
- Jelaskan Setiap Langkah: Sambil melakukan role play, jelaskan setiap langkah yang dilakukan. Misalnya, saat ‘dokter’ akan ‘memeriksa’ anak, jelaskan bahwa dokter sebenarnya akan melakukan hal yang sama untuk memastikan anak dalam kondisi sehat sebelum sunat.
- Tunjukkan Penggunaan Alat: Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan dan menjelaskan fungsi dari setiap ‘alat’ yang digunakan dalam role play. Ini akan membantu mengurangi ketakutan anak terhadap alat-alat medis yang asing.
- Berikan Dukungan Emosional: Selama role play, pastikan ‘orang tua’ memberikan dukungan emosional. Misalnya, pegang tangan ‘anak’ dan berikan kata-kata penyemangat.
- Simulasikan Proses Pemulihan: Jangan lupa untuk mensimulasikan apa yang terjadi setelah sunat, termasuk bagaimana ‘dokter’ memberikan instruksi tentang perawatan pasca sunat.
Evaluasi dan Diskusi
Setelah role play selesai, ajak anak untuk mendiskusikan apa yang mereka rasakan selama kegiatan tersebut. Tanyakan kepada mereka apa yang membuat mereka merasa takut, nyaman, atau bahkan penasaran. Gunakan kesempatan ini untuk menjawab setiap pertanyaan yang mereka miliki dengan jelas dan penuh empati.
Role play bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk mempersiapkan anak agar berani sunat. Dengan memvisualisasikan prosedur dan apa yang akan terjadi, anak dapat mengurangi rasa takut mereka dan menghadapi prosedur dengan lebih berani dan informasi yang cukup.
Baca juga: Cara Daftar Sunat Sendiri Di Rumah Tanpa Harus Ke Klinik