Contoh sunat yang gagal sebenarnya jarang kita temui, tapi kasusnya benar-benar ada. Ada berbagai faktor yang menjadi faktor risiko penyebabnya. Hasil sunat yang gagal perlu melakukan perbaikan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Mengingat, tindakan sunat atau khitan sendiri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Apa itu contoh sunat yang gagal? Mengapa bisa terjadi? Bagaimana cara memperbaikinya? Simak penjelasan berikut ini!
Contoh Sunat yang Gagal
Contoh sunat yang gagal adalah kondisi ketika kulit kepala penis masih ada pada kepala penis pasca-sunat. Seharusnya kulit kepala penis ini dipotong saat proses khitan. Namun, pada kondisi tertentu kulit kepala penis masih tertinggal sehingga harus melakukan sunat ulang atau revisi.
Melakukan tindakan ini sangat perlu, supaya tidak menimbulkan masalah lain. Jika kulit kepala penis dibiarkan, maka akan menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit bisa terjadi karena adanya penumpukan kotoran pada kulit kepala penis. Kotoran yang menumpuk dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi penyakit lainnya.
Baca Juga: Apakah Sunat Sakit? Begini Penjelasannya
Ciri-Ciri
Ciri-ciri paling jelas dari contoh sunat yang gagal adalah masih adanya sisa kulit kepala penis. Bahkan, penis akan terlihat seperti belum melakukan sunat. Selain itu, akan terlihat ada penumpukan smegma pada bagian kepala penis. Penumpukan smegma ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap alat kelamin.
Jika setelah sunat masih terlihat ada sisa kulit kepala penis, sebaiknya segera periksakan kepada dokter. Dokter akan memeriksa kondisi tersebut dan memutuskan apakah perlu melakukan khitan ulang.
Penyebab Sunat Gagal
Sunat atau khitan atau yang memiliki istilah medis sirkumsisi ini merupakan salah satu prosedur medis yang menyehatkan. Tindakan ini dilakukan dengan cara memotong kulit yang menutupi bagian kepala penis.
Pemotongan kulit kepala penis harus , supaya tidak menimbulkan masalah terkait masalah kesehatan pada alat kelamin. Hal yang paling mungkin terjadi jika kulit kepala penis tidak dipotong adalah terjadi penumpukan kotoran.
Sunat dilakukan oleh tenaga medis yang telah memenuhi standar dan persyaratan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa proses sunat mengalami kegagalan. Penyebab gagal sunat yang paling umum adalah kulit kepala penis yang tidak terpotong sempurna.
Penyebab kulit kepala penis tidak terpotong sempurna bisa karena beberapa kondisi. Anak yang terlalu aktif sehingga pergerakan anak saat proses khitan berisiko pada salah potong yang berakhir pada gagal sunat.
Penyebab contoh sunat yang gagal lainnya terjadi pada anak yang obesitas. Pada seseorang yang obesitas, sering terjadi buried penis atau penis tenggelam. Hal ini menyebabkan dokter kesulitan memotong kulit kepala sehingga contoh sunat yang gagal sangat mungkin terjadi.
Cara Mengatasinya
Sunat yang gagal dapat teratasi dengan melakukan khitan ulang. Sebelum akan melakukan tindakan satu ini dokter akan melakukanpemeriksaan terlebih dahulu. Melakukan revisi harus lebih hati-hati supaya tidak memperburuk kondisi hasil sunat yang gagal sebelumnya.
Untuk menghindari risiko ini terjadi, sebaiknya sebelum sunat pilihlah tempat sunat yang sudah berpengalaman. Tindakan sunat juga dilakukan oleh seorang dokter yang memang sudah memiliki kompetensinya, mengingat tindakan ini termasuk dalam tindakan medis. Lakukan juga konsultasi dengan dokter terkait kondisi anak. Terkahir, pemilihan metode khitan juga sangat penting.
Baca Juga: Sunat Gagal, Atasi Dengan Reparasi Sunat!