Penis Bengkak, Ternyata Ini yang Terjadi!

Penis bengkak bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari peradangan, infeksi, hingga cedera pada penis. Kondisi ini juga bisa sertai dengan gejala keluarnya nanah dari penis, sulit buang air kecil, atau nyeri.

Penis terdiri dari beberapa bagian, yaitu kulit, kulup, kepala penis, saluran kemih atau uretra, serta korpus kavernosa dan korpus spongiosum yang berperan dalam proses ereksi. Di bawah penis terdapat kantong zakar atau skrotum yang membungkus dan melindungi testis.

Penis merupakan organ intim yang berperan penting dan sangat sensitif bagi laki-laki. Saat mengalami masalah, misalnya akibat cedera atau infeksi, penis bisa mengalami pembengkakan dan terasa nyeri.

Penyebab Penis Bengkak

Ada beberapa penyebab penis bengkak antara lain:

1. Fimosis

Penis bengkak bisa terjadi karena fimosis, yaitu kondisi ketika kulup atau kulit kepala penis melekat pada kepala penis sehingga kulup tidak bisa ditarik. Fimosis tergolong normal dan banyak terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini biasanya dapat menghilang sendiri setelah pubertas.

Namun, jika kondisi ini tidak menghilang setelah pubertas, fimosis berisiko menyebabkan saluran kemih tertutup dan memicu peradangan serta infeksi pada kepala penis atau balanitis. Hal ini bisa membuat penis bengkak dan terasa nyeri.

2. Parafimosis

Tak hanya fimosis, parafimosis juga dapat menyebabkan penis bengkak. Parafimosis merupakan kebalikan dari fimosis, yaitu kondisi ketika kulup penis yang ditarik tersangkut dan tidak dapat kembali ke posisi semula sehingga menyebabkan pembengkakan pada penis.

Jika membiarkannya, pembengkakan ini dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah ke penis dan bisa membuat ujung penis mengalami perubahan warna menjadi merah tua atau biru.

Parafimosis merupakan kondisi darurat medis yang harus segera mendapatkan penanganan dari dokter. Untuk mencegah dan mengatasi parafimosis, dokter dapat melakukan beberapa upaya, salah satunya sunat.

3. Balanitis

Penyebab penis bengkak selanjutnya adalah balanitis, yaitu iritasi atau infeksi di bagian kulup atau kepala penis yang menyebabkan kulup mengalami pembengkakan, gatal, dan nyeri. Balanitis lebih sering terjadi pada pria yang tidak sunat, tapi pria yang sudah sunat pun bisa mengalaminya. ­­

Balanitis bisa terjadi karena oleh beberapa hal, antara lain kebersihan penis yang kurang terjaga, penyakit menular seksual, dan iritasi atau alergi terhadap kondom, spermisida, sabun, atau parfum.

4. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan lubang saluran kemih menjadi meradang, kemerahan, dan bengkak. Selain pembengkakan pada penis, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan keluhan lain, yaitu adanya darah pada urine, serta buang air kecil terasa nyeri dan kurang lancar.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan pria rentan terkena infeksi saluran kemih, yaitu adanya batu saluran kemih, pembesaran prostat, diabetes, penyakit menular seksual, serta penggunaan kateter urine dalam jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Jl Taman Margasatwa Raya No 14 Rt 6/Rw 1, Ragunan, Jati Padang, Ps. Minggu, DKI Jakarta 12550

0811-9520-225

marketingklinik@gmail.com

Daftar Sekarang