Banyak orang yang takut akan jarum baik anak-anak maupun dewasa. The American Psychiatric Association berpendapat, 10% orang di dunia yang memiliki rasa takut yang berlebih (fobia) terhadap jarum suntik. Pada umumnya, mereka yang memiliki fobia ini akan menghindari tindakan medis yang menggunakan jarum suntik. Salah satu tindakan medis yang memerlukan jarum suntik adalah sunat.
Sunat di Indonesia biasanya dilakukan ketika anak memasuki usia 5-10 tahun. Pada usia inilah mereka sudah mengenal rasa takut dan rasa sakit. Terlebih lagi, jika anak sudah bertemu dengan dokter, yang mereka pikirkan adalah dokter identik dengan jarum suntik, hal itulah yang akhirnya membuat anak enggan untuk disunat.
Tidak hanya takut jarum suntik yang membuat anak takut untuk sunat. Sebab lainnya adalah jika saja baik keluarga atau teman-temannya menceritakan hal-hal yang menakutkan mengenai sunat, seperti sunat itu sakit atau sunat menggunakan benda tajam. Tidak hanya akan takut anak akan mengalami trauma.
Maka tak heran, banyak anak yang takut duluan ketika mendengar ajakan sunat dari orangtua. Inilah yang menyebabkan banyak anak yang sebenarnya sudah melewati waktu sunat tetap menolak disunat.
Atasi Trauma Sunat Pada Anak
Untuk itu perlu dilakukan beberapa cara untuk menghilangkan rasa trauma itu. Misalnya memberikan pengertian tentang sunat, pentingnya sunat, menggunakan alat apa saja saat sunat. Saat ini banyak klinik yang melayani jasa sunat dan tidak menutup kemungkinan mereka memiliki media sosial. Orangtua dapat memperlihatkan video mengenai metode sunat yang digunakan di klinik tersebut, atau dengan memperlihatkan testimoni dari pasien. Hal itu akan membuat anak memupuk rasa beraninya.
Kemudian, ketika anak sudah berani untuk melakukan sunat, orangtua dapat mendampingi anak saat proses tindakan berlangsung. Selanjutnya, selama masa perawatan pascasunat, orangtua harus memberikan keyakinan bahwa untuk menjadi sembuh, biasanya harus didahului dengan rasa nyeri atau gatal. Rasa nyeri itu lama-lama akan berkurang.
Jika mereka masih ada rasa takut, orangtua dapat memilih menggunakan layanan sunat di rumah, seperti yang dimiliki Rumah Sunat dr. Mahdian. Layanan ini diharapkan dapat membantu anak merasa lebih nyaman karena berada di rumahnya sendiri, ia lebih mengenal lingkungannya. Anak juga tidak akan mendengar tangisan anak lainnya jika sunat di klinik.
Dalam kondisi seperti saat ini, tidak hanya sekolah dan kerja saja yang dapat dilakukan di rumah, sunat di rumah pun juga bisa dan lebih nyaman, anak pun akan terhindar dari trauma sunat.
Metode Sunat yang Tepat
Saat ini tekonologi dalam dunia medis semakin berkembang pesat. Jika dulu, untuk memberikan obat melalui jarum suntik, saat ini dapat menggunakan alat pengganti jarum suntik atau needle free injection (Comfort In). Penggunaan alat ini dalam dunia sunat sangat membantu untuk anak yang takut jarum suntik karena minim rasa nyeri dan obat yang lebih cepat meresap.
Selain penggunaan teknologi pengganti jarum suntik, ada juga metode sunat modern dengan menggunakan Mahdian klem. Sunat dengan metode ini dapat membuat anak tetap dapat beraktivitas seperti biasa dan minim risiko.
baca juga: PERCAYAKAN SUNAT ANAK PADA AHLINYA