Anak hipospadia sunat, bolehkah? Hipospadia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang menyebabkan lubang kencing atau uretra laki-laki menjadi tidak normal. Pada kondisi normal, uretra terletak tepat pada bagian ujung penis. Akan tetapi, pada bayi dengan hipospadia, uretra berada pada bagian bawah penis. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka penderita hipospadia bisa mengalami kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat dewasa.
Penyebab hipospadia adalah adanya gangguan perkembangan saluran lubang kencing (uretra) dan kulup penis saat dalam kandungan. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang anak mengalami hipospadia, antara lain karena sang ibu:
- Mengandung pada usia 35 tahun ke atas
- Menderita obesitas dan diabetes saat hamil
- Menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan
- Terpapar asap rokok atau pestisida saat hamil
Anak dari keluarga yang pernah mengalami hipospadia atau terlahir secara prematur juga lebih berisiko mengalami hipospadia.
Apa Saja Gejala Hipospadia?
Kondisi pada setiap penderita bisa berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, lubang kencing terletak pada bagian bawah kepala penis, sedangkan sebagian lain pada bagian bawah batang penis. Lubang kencing juga bisa berada pada area skrotum (buah zakar), tetapi kondisi ini jarang terjadi.
Akibat letak lubang kencing yang tidak normal, bayi dengan kondisi ini akan mengalami gejala seperti:
- Percikan urine tidak normal saat buang air kecil
- Kulup hanya menutupi bagian atas kepala penis
- Bentuk penis melengkung ke bawah
Apakah Anak dengan Hipospadia Bisa Sunat?
Anak dengan kelainan penis hipospedia ternyata tidak boleh sembarangan disunat. Pada penderita kondisi ini, kulit kulup yang tidak terbentuk sempurna dan tampak berkumpul pada bagian atas penis sedangkan bagian bawahnya tidak tertutup (seperti hoodie) dan penis akan tampak bengkok saat ereksi.
Sementara itu, sunat adalah keadaan kulit tudung penis (preputium) yang tidak menutupi kepala atau glans penis. Nah, pada anak dengan hipospadia, preputium ini tidak terbentuk sempurna. Sehingga, dokter tidak menyarankan untuk melakukan sunat pada anak dengan kondisi kelainan ini. Hal ini terjadi karena kulit kulup yang berlebih nantinya akan digunakan untuk membuat saluran kencing dengan melakukan prosedur rekonstruksi. Anak hipospadia yang sudah menjalani rekonstruksi penis sama saja sudah melakukan sunat.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipospadia, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.