Ghaida Tsurayya, seorang influencer yang juga putri dari penceramah AA Gym, memilih metode klamp untuk sunat sang keponakan, Malik Syakir AlFatih. Menurutnya klamp merupakan metode sunat yang nyaman untuk anak-anak, khususnya Mahdian Klem yang ada di Rumah Sunat dr. Mahdian.
Kebanyakan orangtua mungkin selama ini hanya mengenal metode konvensional yang sudah digunakan secara turun menurun. Namun, seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi khususnya dalam dunia medis dalam hal ini sunat, makan metodenya pun semakin perkembang, misalnya metode modern yang kini menjadi pilihan untuk sunat yang lebih baik.
Prosedur sunat sebenarnya sama saja, sama-sama memotong atau membuat kulup penis, yang membedakan adalah metodenya. Berikut perbedaan metode sunat konvensional dengan modern.
Jenis Metode Sunat Dari Pisau Bedah Hingga Klamp Sunat
Metode konvensional
Sunat sudah ada sejak dahulu dan hingga kini tradisi sunat masih kita lakukan. Selain karena alasan agama dan untuk menjaga kebersihan alat kelamin, sunat juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Metode konvensional adalah salah satu metode yang masih digunakan untuk menyunat anak. Pada prosedur sunat konvensional, dokter memotong kulup atau lapisan kulit yang menutupi kepala penis dengan pisau atau gunting bedah.
Risiko setelah sunat konvensional yaitu bisa terjadi pendarahan, infeksi atau pembengkakan pada penis.
Mahdian Klem
Mahdian Klem merupakan klamp sunat karya anak bangsa yang telah direkomendasikan WHO. Selain itu juga telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Metode ini minim risiko nyeri, tanpa jahit dan tanpa perban, sehingga si Kecil bisa lebih nyaman karena setelah sunat bisa langsung beraktivitas.
Di Indonesia sendiri, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS telah mengenal sistem klamp sunat pada tahun 2004 berkat seorang teman yang mengenalkannya kepada beliau. Berangkat dari sini, dr. Mahdian yang sudah lama berada di dunia sirkumsisi atau sunat mulai melirik klem untuk diterapkan di Rumah Sunat dr. Mahdian miliknya.
Namun, seiring berjalannya waktu dr. Mahdian menginginkan sebuah alat sunat yang cocok dengan anatomis penis anak Indonesia dan lebih praktis dalam penggunaannya sehingga terciptalah Mahdian Klem pada tahun 2014. Berikut beberapa keunggulan material klem.
Tabung Klem
Tabung bagian dalam Mahdian Klem dibuat dari materi yang berkualitas tinggi dan diproses dengan teknologi tinggi sehingga permukaan dan tepi tabung sangat halus dan tidak tajam sehingga tidak melukai pasien khitan yang menggunakan Mahdian Klem.
Kemudian kelebihan Mahdian Klem ketimbang yang lain adalah Mahdian Klem memiliki pelindung frenulum (frenulum protector) yang akan melindungi pasien dari kesulitan berkemih dan melindungi pasien dari luka dehiscen terutama di bagian bawah (arah jam enam).
Penjepit Klem
Dengan material yang kokoh dan kuat akan menjamin daya jepit maksimal untuk hasil yang baik secara medis dan memuaskan secara kosmetik, tidak memerlukan rotasi saat pemasangan tabung dan penjepit klem. Daya jepit yang kuat menghasilkan nekrotik yang tipis sehingga luka khitan lebih cepat sembuh, hasil khitan menggunakan Mahdian Klem pun lebih baik secara estetis.
Sekrup Pengunci
Pada Mahdian Klem sistem penguncian searah (irreversible locking system) menghindari pemakaian ulang klem untuk menjaga keamanan akan tindakan khitan, sistem penguncian didesain lebih mudah agar mudah diaplikasikan namun aman. Mahdian Klem tidak memerlukan rotasi sehingga menghindari frenulum ‘terpelintir’ yang menimbulkan rasa nyeri. Tersedia dalam berbagai ukuran lengkap: 12,14,16,18, 20 dan 26 dengan disertai pengaris pengukur, pengunci tambahan maupun tang pemotong.
Dalam mengembangkan Mahdian Klem, dr. Mahdian Nur Nasution menggunakan material terbaik. Hal ini dilakukan agar produk yang ia ciptakan akan bermanfaat bagi praktisi sunat yang menerapkannya dan juga masyarakat luas yang menggunakannya. Ia ingin membangun rasa percaya pada masyarakat untuk menggunakan produk asli Indonesia.