Setelah sunat, perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang cepat dan minim risiko komplikasi. Namun, mungkin masih ada yang bingung mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Intinya, jangan gunakan bedak di sekitar area sunat tidak baik untuk proses penyembuhan. Karena menggunakan bedak di area ini bisa membawa masalah yang tidak diinginkan.
Mengapa Bedak Tampaknya Aman?
Bedak sering digunakan untuk mengurangi kelembapan, menghindari ruam, dan membuat kulit terasa lebih nyaman. Ini terutama populer pada bayi untuk mencegah ruam popok. Bedak memberikan efek kering dan segar, yang banyak orang anggap sebagai tanda kebersihan. Namun, apa yang mungkin aman untuk bagian tubuh lain tidak selalu aman untuk area yang baru saja disunat.
Dampak Penggunaan Bedak di Area Sunat
Meskipun bedak memiliki manfaat di beberapa situasi, penggunaan bedak di sekitar area sunat bisa berisiko. Berikut adalah beberapa alasan mengapa bedak sebaiknya dihindari:
- Menyumbat Pori-Pori
Area yang disunat adalah area yang sangat sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Penggunaan bedak di sekitar area ini bisa menyebabkan pori-pori kulit tersumbat. Pori-pori yang tersumbat dapat menghalangi proses alami kulit untuk ‘bernapas’ dan memperlambat penyembuhan luka. Ini bisa memperpanjang waktu pemulihan dan bahkan meningkatkan risiko infeksi. - Menciptakan Lingkungan Lembab
Ironisnya, meskipun bedak dirancang untuk menjaga kulit tetap kering, pada area yang lembab atau berkeringat, bedak dapat menggumpal dan menciptakan lapisan lembab di kulit. Lingkungan lembab ini bisa menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri, yang tentu saja bukan hal yang diinginkan setelah prosedur sunat. - Mengiritasi Luka
Bedak yang masuk ke dalam luka sunat atau terpapar pada jaringan kulit yang masih dalam proses penyembuhan bisa menyebabkan iritasi. Iritasi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, peradangan, dan pada beberapa kasus, memperlambat penyembuhan luka. - Memicu Alergi
Tidak semua bedak cocok untuk semua jenis kulit. Beberapa orang mungkin alergi terhadap bahan tertentu yang terkandung dalam bedak. Penggunaan bedak pada area yang baru disunat bisa memicu reaksi alergi yang tidak diinginkan, seperti kemerahan, gatal, atau bahkan ruam.
Baca juga: Menghindari Rasa Canggung dengan Sunat di Rumah
Apa yang Harus Dilakukan Sebagai Alternatif?
Jika tujuan utama dari penggunaan bedak adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan, ada beberapa alternatif yang lebih aman untuk merawat area sunat:
- Gunakan Kain Kasa Steril
Kain kasa steril adalah pilihan yang lebih aman untuk menutupi area sunat setelah prosedur. Ini membantu menjaga area tetap bersih dan kering tanpa risiko menyumbat pori-pori atau mengiritasi luka. - Perhatikan Kebersihan dan Keringkan dengan Lembut
Pastikan area sunat selalu dalam keadaan bersih. Gunakan air hangat dan sabun ringan untuk membersihkan, dan keringkan dengan cara menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk bersih. Hindari menggosok area tersebut. - Biarkan Area Bernapas
Sebisa mungkin, biarkan area yang disunat terkena udara untuk membantu proses penyembuhan. Udara segar membantu mempercepat pengeringan luka dan meminimalkan risiko infeksi. - Gunakan Obat yang dari Dokter
Jika Anda merasa perlu menggunakan produk tertentu di sekitar area sunat, seperti antiseptik atau pelindung kulit, selalu patuhi resep obat yang dari dokter.
Meskipun bedak mungkin terlihat seperti solusi cepat dan mudah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan, penggunaannya di sekitar area sunat bisa berisiko. Alih-alih membantu, bedak bisa menyumbat pori-pori, menciptakan kondisi yang tidak ideal bagi penyembuhan, dan bahkan memicu iritasi atau infeksi.
Dalam proses pemulihan pasca sunat, yang paling penting adalah menjaga kebersihan area tersebut dengan cara yang benar. Selalu pilih alternatif yang lebih aman, seperti menggunakan kain kasa steril dan menjaga area tetap kering dan bersih.
Baca juga: Nggak Perlu Cuti: Sunat di Hari Sabtu/Minggu, Senin Bisa Ngantor!