Parafimosis Adalah Hal yang Berbeda dengan Fimosis

Parafimosis adalah kondisi ketika kulit yang menutupi kepala penis (kulup) tidak dapat kembali ke posisi semula ke kepala penis setelah menariknya ke belakang. Kondisi ini dapat terjadi pada semua laki-laki segala usia, namun lebih sering terjadi pada bayi dan remaja yang belum sunat atau yang telah sunat namun menggunakan teknik sunat yang kurang tepat.

Ketika kulit kulup tidak dapat kembali ke posisi semula, batang penis menjadi terjepit oleh kulup sehingga menyebabkan pembengkakan glans penis dan preputium. Akibatnya, aliran darah pada penis akan terhambat atau berhenti. Jika tidak segera  mendapatkan penanganan yang  tepat, kondisi ini akan menyebabkan komplikasi yang serius.

Banyak yang keliru antara parafimosis dengan fimosis. Keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Fimosis sendiri merupakan kondisi ketika kulup atau kulit ujung penis melekat ke kepala penis dan tidak dapat menariknya kembali dari sekitar ujung penis. Fimosis biasanya terjadi pada bayi dan balita dan bukan kondisi yang serius.

Gejala Parafimosis

Tanda umum yang dapat terlihat adalah ketika kulup tidak lagi dapat menariknya kembali tempat semula (kepala penis). Namun, ada juga beberapa tanda lainnya, seperti:

  • Pembengkakan kepala penis
  • Nyeri pada penis
  • Perubahan warna ujung penis menjadi merah tua atau kebiruan yang mungkin terjadi karena aliran darah yang terhambat.

Jika mengalami kondisi tersebut, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab

Penyebab umum pada kondisi ini adalah lupa mengembalikan posisi kulup setelah menariknya dan membiarkannya dalam waktu yang lama. Selain itu, ada beberapa faktor lain,antara lain:

  • Tidak sunat
  • Sunat  dengan teknik yang kurang tepat
  • Menderita infeksi akibat tidak menjaga kebersihan penis
  • Menarik kulup terlalu berlebihan
  • Memiliki kulup yang ketat
  • Menjalani kateter

Cara Mengatasi

Terdapat beberapa cara mengatasi parafimosis, namun semua bergantung pada umur dan kondisi yang dialami. Langkah awal adalah dengan memberikan kompres dingin pada area penis untuk membantu mengurangi pembengkakan. Selain itu, dapat memasang perban pada penis. Dokter biasanya akan menyuntikkan hyaluronidase, enzim yang dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Langkah selanjutnya yang dokter lakukan setelah pembengkakan berkurang adalah mengembalikan kulup kembali ke posisi semula. Saat prosedur, kulup akan diberikan pelumas dan dokter akan memijat secara perlahan dan menarik kulup ke posisi semula. secara perlahan dan menarik kulit penis pasien.

Tindakan sunat mungkin akan dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kondisi ini terulang. Pastikan untuk memilih klinik sunat yang tepat dan memiliki dokter yang berpengalaman. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, karena tindakan sunat yang kurang tepat dapat mengakibatkan parafimosis terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Jl Taman Margasatwa Raya No 14 Rt 6/Rw 1, Ragunan, Jati Padang, Ps. Minggu, DKI Jakarta 12550.

0811-1661-005

rumahsunatanmarketing@gmail.com

Daftar Sekarang