Sunat luka bakar merupakan salah satu risiko komplikasi sunat yang menggunakan metode sunat tertentu, seperti penggunaan Electrocauter (EC). Sunat luka bakar atau risiko penis terbakar merupakan kejadian yang tidak jarang terjadi dan merupakan masalah yang cukup serius. Kondisi ini tentu akan membuat penderitanya mengalami beberapa dampak jangka pendek maupun panjang.
Banyak orang menganggap metode sunat EC sama dengan laser. Padahal, istilah “sunat laser” yang beredar di masyarakat Indonesia ini sebenarnya keliru. EC sebenarnya merupakan alat berupa lempengan logam yang dipanaskan atau disebut sebagi electrocauter. Jadi tidak menggunakan sinar laser sesungguhnya.
Karena berupa lempeng logam yang dipanaskan dengan aliran listrik sehingga memang bisa dipakai untuk memotong. Akan tetapi, alat tersebut tidak stabil dan tidak memotong dengan presisi. Selain itu, karena mengeluarkan panas dan penggunaannya yang tidak tepat maka bisa terjadi risiko luka bakar pada kulit.
Baca Juga: MEMILIH JENIS SUNAT MODERN UNTUK ANAK
Hindari Sunat Luka Bakar dengan Metode Klem
Sunat klem ini dianggap sebagai inovasi metode sunat modern dan praktis sehingga sunat yang dulu terdengar mengerikan, kini tidak lagi. Selain itu, metode sunat klem ini, mampu meminimalkan rasa nyeri saat proses sunat ataupun menghindari risiko luka bakar, seperti pada penggunaan EC.
Kemunculan metode sunat klem ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses sunat tanpa meninggalkan dampak negatif, seperti pendarahan, infeksi luka maupun luka bakar.
Metode klem ini sebagai salah satu metode sunat modern yang sampai saat ini masih diminati oleh para dokter karena praktis dan memungkinkan proses sunat lebih cepat. Bahkan metode sunat klem ini juga telah mendapatkan rekomendasi oleh WHO karena merupakan alat sekali pakai, steril yang artinya setelah digunakan langsung buang. Sehingga bisa menghindari risiko infeksi silang. Selain itu juga menghindari risiko luka bakar seperti pada penggunaan electrocauter.
Keunggulan metode sunat klem jika membandingkannya dengan metode sunat lainnya adalah tidak adanya jahitan dan perban, proses tindakan sunat lebih cepat yakni kurang dari 10 menit, minim risiko nyeri dan perdarahan, tidak ada luka bakar, memiliki hasil yang lebih rapi, dan setelah sunat anak bisa langsung beraktivitas ataupun terkena air.
Baca Juga: Metode Sunat Terbaik, Mahdian Klem Tanpa Takut Risiko Luka Bakar