Sunat gagal tidak sedikit orang yang mengalaminya, artinya masih terdapat kulup penis yang tersisa. Penyebab kondisi ini bisa karena pasien sunat yang banyak bergerak saat proses sunat berlangsung atau mengalami kondisi buried penis (penis tenggelam oleh lemak perut). Untuk memperbaiki hasil sunat gagal, pasien memerlukan tindakan sunat ulang.
Bentuk penis setelah sunat atau khitan yang bagus bisa membantu menambah kepercayaan diri pada laki-laki. Tindakan sunat yang identik dengan anak-anak, kini juga banyak dilakukan oleh orang dewasa hingga lansia untuk alasan kesehatan.
Apa Penyebabnya?
Penyebab hasil sunat gagal adalah kulup penis yang tidak terpotong sepenuhnya. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi?
Sunat atau khitan selalu menjadi momok yang menyeramkan bagi setiap anak-anak. Hal inilah yang lantas membuat mereka menjadi tidak bisa tenang saat menjalani proses khitan. Anak juga bisa banyak bergerak saat tindakan karena merasa panik yang kemudian akan membuat operator khitan yang melakukan khitan menjadi kesulitan untuk memotong kulup dengan benar. Akibatnya, gagal memotong kulup sepenuhnya.
Selain itu, orang yang obesitas biasanya mengalami suatu kondisi, yakni buried penis, atau ‘penis tenggelam’. Hal tersebut berpotensi membuat operator khitan kesulitan untuk memotong kulup penis dan bisa saja berujung hasil sunat gagal akibat kulup tidak terpotong dengan sempurna.
Hasil Sunat Gagal, Harus Sunat Ulang
Pada anak-anak, tujuan utama melakukan sunat ulang adalah untuk kesehatan dan kebersihan area penis. Jika kulup penis masih tersisa, maka penis akan lebih sulit untuk membersihkannya dan kesehatan juga akan terganggu, seperti sama saja belum sunat. Tindakan ini sebaiknya segera dilakukan pada anak-anak sebab, jika tidak, ini akan merepotkan sang anak ketika dewasa. Selain itu, juga bisa membuat tidak nyaman.
Adanya sisa kulup penis berpotensi menimbulkan masalah pada penis kemudian hari, seperti penumpukan kotoran penis (smegma), iritasi, hingga infeksi. Penumpukan ini nantinya bisa berujung pada kondisi fimosis yakni kulup tidak dapat menariknya ke belakang. Gagal sunat ketika dewasa bisa berpengaruh pada kualitas ereksi, hubungan seksual, bahkan saat buang air kecil.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan prosedur sunat ulang. Saat melakukan prosedur ini, sebaiknya dilakukan oleh dokter yang profesional, sehingga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebelum melakukan tindakan, dokter tentunya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap penis pasien yang mengalami kondisi ini.
Setelah itu, melakukan perbaikan sebagaimana sunat pada umumnya, bergantung dari metode sunatnya. Namun, khitan tentunya akan dilakukan dengan lebih hati-hati mengingat kulup yang tersisa tidak banyak.