Cerita seru artis yang menyunatkan anaknya usia bayi, antara lain Ridwan Ghani, Citra Kirana dan Dinda Hauw. Ketiganya sama-sama memilih melakukan sunat sang anak saat masih bayi karena alasan kesehatan dan tentunya menghindari trauma.
Bagi para penggemar sinetron dan FTV di tanah air tentunya sudah tak asing lagi dengan sosok Ridwan Ghani. Aktor kelahiran Jakarta ini memulai karirnya dengan membintangi film berjudul Oh Baby besama Cinta Laura Khiels yang kemudian membuat namanya dikenal masyarakat luas. Ridwan Ghani bersama istri tercintanya memutuskan untuk menyunat jagoan kecilnya, Malaika Rayyan Abdul Ghany yang berusia 3 bulan.
Citra Kirana atau Ciki mengungkapkan alasan ia dan Rezky memutuskan untuk menyunat Athar saat bayi adalah karena ada teman Ciki yang anaknya terkena infeksi saluran kemih sehingga ia merasa sangat khawatir jika Athar juga bisa terkena infeksi tersebut.
“Aku mencegah Athar supaya nggak terkena infeksi saluran kemih dan sakit berkepanjangan, apalagi sekarang sunat ternyata nggak terlalu menyeramkan seperti bayanganku sebelumnya ya,” ujar Ciki.
Rezky menambahkan,” Sekarang juga trennya bayi sudah bisa disunat, jadi nanti ketika ia bertambah besar tidak ada rasa trauma.”
Meskipun sempat ragu, akhirnya Dinda Hauw dan Rey Mbayang mantap untuk menyunatkan kedua anaknya di usia dini karena faktor kesehatan. Dinda pun bercerita jika ternyata saat sunat anak keduanya, Kaba yang berusia dua bulan itu memberikan respon yang tidak terduga.
“Alhamdulillah proses sunatnya lancar. Hebat nih masya Allah Bundanya yang lemes banget udah kayak mau pingsan rasanya, eh kamunya ketawa-tawa. Hebat banget kamu nak, masya Allah tabarakallah,” papar Dinda.
Baca Juga: Dinda Hauw Putuskan Anaknya untuk Sunat Sejak Dini Karena Alasan Ini
Cerita Seru Artis yang Menyunatkan Anak Usia Bayi dengan Metode Modern
Cerita seru artis yang memilih menyunatkan anaknya di usia bayi ternyata adalah penggunaan metode sunat modern klem. Ketiganya, memilih metode klem karena mendapatkan rekomendasi dari keluarga dan teman-temannya.
Cara menyunat dari waktu ke waktu mengalami pergeseran, mulai dari sunat tradisional yang dilakukan oleh “dukun sunat”, konvensional dengan pisau bedah, electrocauter (EC) yang selama ini disalahpahami sebagai sunat laser oleh masyarakat awam hingga inovasi yang paling mutakhir berupa disposable clamp (sunat klem).
Sunat klem ini dianggap sebagai inovasi metode sunat modern dan praktis sehingga sunat yang dulu terdengar mengerikan, kini tidak lagi. Selain itu, metode sunat klem ini, mampu meminimalkan rasa nyeri saat proses sunat ataupun menghindari risiko luka bakar, seperti pada penggunaan EC.
Komplikasi yang paling umum terjadi dalam sunat adalah risiko pendarahan dan infeksi luka yang bisa terjadi karena beberapa hal salah satunya adalah keterbatasan alat yang digunakan. Oleh sebab itu sebagai solusi untuk meminimalkan risiko komplikasi tersebut muncullah metode sunat klem, yakni inovasi terbaru dalam dunia medis khususnya dalam bidang sunat atau sirkumsisi.
Kemunculan metode sunat klem ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses sunat tanpa meninggalkan dampak negatif, seperti pendarahan, infeksi luka maupun luka bakar.
Menurut dokter spesialis bedah saraf, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, klem ini sebagai salah satu metode sunat modern yang sampai saat ini masih diminati oleh para dokter karena praktis dan memungkinkan proses sunat lebih cepat. Bahkan metode sunat klem ini juga telah mendapatkan rekomendasi oleh WHO.
Keunggulan Metode Mahdian Klem
Keunggulan metode sunat Mahdian klem dengan metode sunat lainnya adalah tidak adanya jahitan dan perban, proses tindakan sunat lebih cepat yakni kurang dari 10 menit, minim risiko nyeri dan perdarahan, tidak ada luka bakar, memiliki hasil yang lebih rapi, dan setelah sunat anak bisa langsung beraktivitas ataupun terkena air.