Sunat bayi dengan menggunakan alat sunat modern, saat ini sudah banyak dilakukan. Dulu, kebanyakan orangtua memilih menyunatkan anaknya saat mereka berusia 5-10 tahun. Namun, sekarang sudah banyak orangtua yang menyunatkan anaknya di usia bayi. Alasanya tentu saja kesehatan, baik karena mengalami kondisi medis tertentu seperti fimosis, parafimosis atau infeksi saluran kemih, maupun sebagai upaya tindakan pencegahan penyakit sedini mungkin.
Selain itu, pertumbuhan bayi sedang cepat sehingga membantu luka setelah sunat lebih cepat sembuh. Oleh karena itu, sunat bayi lebih menjadi pilihan. Baru-baru ini, beberapa artis Indonesia melakukan sunat pada bayinya, seperti Ryana Dea, Citra Kirana, dan Tantri ‘KOTAK’.
Bayi Sunat, Proses Penyembuhannya Lebih Cepat
Salah satu yang menjadi alasan Ryana Dea, Citra Kirana, Tantri “KOTAK”, dan Ridwan Ghani memilih menyunatkan bayinya adalah karena proses penyembuhannya lebih cepat.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, sunat bayi memiliki banyak manfaat. ” Waktu regenerasi sel tubuh terbaik adalah saat bayi. Jadi, jika ada luka sunat, maka luka sunat cepat sembuh. Selain itu, dampak trauma psikologisnya minim karena anak belum bisa mengingat proses sunat,” ujar dr. Mahdian.
baca juga: Menimbang alasan sunat bayi
Menurut para artis tersebut, pertimbangan sunat saat bayi karena proses penyembuhannya lebih cepat dan menghindari trauma. Belum lagi takut terpengaruh teman atau lingkungan yang membuatnya jadi enggan padahal ini juga termasuk bentuk ibadah.
“Sunat, lebih cepat lebih baik karena membantu menjaga kebersihan, menghindari trauma dan ternyata proses penyembuhannya lebih cepat kalau masih bayi. Penting sih kalau ditangani oleh dokter yang berpengalaman,” kata Rezky.
Metode Sunat Klem, Alat Sunat Modern Paling Rekomendasi
Berdasarkan pengalaman ketiga artis tersebut, metode sunat klem lah yang mereka rekomendasikan untuk bayi khitan. Alat sunat modern klem ini, termasuk metode sunat yang direkomendasikan oleh WHO sebagai metode khitan yang aman.
Ada berbagai jenis klem sunat yang digunakan di Indonesia, namun Mahdian klem merupakan satu-satunya yang merupakan produksi anak bangsa. Selain itu, penggunaannya sekali pakai yang artinya satu pasien khitan menggunakan satu klem. Hal ini membantu mencegah penularan penyakit dari satu pasien ke pasien lainnya.
Mahdian klem memiliki berbagai ukuran dan desainnya telah disesuaikan dengan anatomis penis anak Indonesia. Selain itu, klem sunat ini tidak perlu lagi melakukan penjahitan dan perban setelah sunat. Anak langsung bisa beraktivitas seperti biasa, mandi dan pakai pampers.
Demi kenyamanan sang buah hati, selain menggunakan alat sunat modern Mahdian Klem, melakukan sunat di rumah juga bisa jadi bahan pertimbangan. Selain nyaman, privasi, hemat dan tidak perlu antre.