Penis belum sunat bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah fimosis. Fimosis merupakan masalah umum yang kerap terjadi pada bayi. Pasalnya, kulup pada bayi atau anak-anak memang masih menempel di kepala penis, namun biasanya seiring bertambahnya usia kulup akan terpisah dengan sendirinya. Meski demikian, dalam beberapa kasus dokter akan menyarankan si Kecil untuk segera sunat agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Apa itu Fimosis?
Melansir UCSF Department of Urology, fimosis merupakan kulup yang menutupi kepala penis melekat/menempel erat di kepala penis sehingga tidak bisa ditarik ke belakang. Fimosis terbagi menjadi dua, yaitu fisiologis dan patologis.
Fimosis fisiologis terjadi pada anak-anak yang terlahir dengan kulup yang melekat erat di kepala penis dan akan terpisah secara alami seiring berjalannya waktu. Sementara itu, fimosis patologis terjadi karena adanya peradangan, infeksi atau pembengkakan pada penis. Jika menarik penis secara paksa dapat menyebabkan pendarahan, peradangan maupun trauma psikis pada anak dan juga orang tua.
Apabila ada gelembung pada kulup saat buang air kecil (BAK), kesulitan berkemih, atau infeksi, maka membutuhkan pengobatan secepatnya.
Perawatan untuk Penis Belum Sunat
Sebenarnya tidak ada perawatan khusus untuk penis yang belum sunat. Hal penting yang harus Ayah Bunda ketahui yaitu jangan menarik paksa kulup yang melekat di kepala penis, akan tetapi tariklah secara perlahan dan halus. Sebab, untuk membersihkan penis anak memang sebaiknya menariknya secara perlahan agar sisa kotoran tidak menumpuk di area sekitar kepala penis. Pada penis normal, setelah ditarik ke belakang kulup akan kembali ke posisi semula.
Selalu bersihkan penis dengan cara yang benar dan jangan gunakan sabun terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi sehingga penis bisa meradang atau bahkan bengkak. Jika masih tersisa kotoran yang menumpuk bisa berisiko pada timbulnya smegma. Smegma adalah penumpukan sel kulit mati dari kepala penis dan bagian dalam kulup yang terjadi karena penis yang kurang bersih. Smegma umumnya berwarna putih dan berbau, namun dapat dengan mudah dibersihkan.
Cara Mendiagnosis Fimosis
Pada fimosis fisiologis umum terjadi pada penis yang belum sunat. Biasanya akan muncul smegma yang menumpuk di kepala penis atau munculnya gelembung saat buang air kecil. Hal ini sebenarnya normal terjadi dan cara mengatasinya yaitu dengan membersihkan penis secara rutin.
Sementara itu, fimosis patologis dapat menimbulkan masalah komplikasi, seperti iritasi, pendarahan, kesulitan buang air kecil, nyeri/perih saat buang air kecil, atau infeksi berulang pada penis. Apabila sudah terkena infeksi saluran kemih, maka dokter akan segera melakukan penanganan untuk mengobatinya. Dokter biasanya akan menyarankan si Kecil untuk pemeriksaan ke bagian urologi untuk evaluasi lebih lanjut.
Mengatasi Fimosis dengan Sunat
Salah satu cara untuk mengatasi fimosis yaitu dengan melakukan sunat. Sunat adalah tindakan medis yang bertujuan untuk memotong/ membuang kulup yang melekat di kepala penis. Umumnya dokter akan menyarankan untuk sunat karena fimosis patologis dapat menyebabkan komplikasi sehingga penis yang sudah sunat dapat dengan mudah dibersihkan. Tindakan medis ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi berulang ataupun infeksi saluran kemih.